Apa itu storytelling?
Menurut National Storytelling Network, Storytelling merupakan sebuah bentuk seni
tradisional dan bentuk ekspresi manusia yang berharga. Sedangkan dalam Bahasa
Indonesia pula, storytelling berarti
‘mendongeng’.
Bisa disimpulkan bahwa storytelling ini adalah teknik dan kemampuan untuk menceritakan sebuah kisah,
dilengkapi dengan pengaturan suasana, dan juga dialog yang bagus.
Dalam mendongeng, biasanya
Anda diharuskan mampu membawakan cerita sedemikian rupa agar bisa mendorong
imajinasi si pendengar dan membawanya masuk ke dalam suasana cerita yang Anda
bawakan.
Nah, untuk bisa menjadi seorang pendongeng yang
handal, Anda harus mengerti 5 rahasia agar storytelling
Anda bisa menarik dan didengar dengan baik oleh audiens. Yuk simak di bawah
ini:
1.
Tujuan dari Storytelling
Ada tujuan lain yang harus Anda
capai dalam mendongeng selain untuk menghibur dan memberikan wawasan pada si
pendengar, yaitu:
-
Memberi pengalaman yang baru pada
audiens
-
Memberi pesan-pesan yang baik melalui
cerita
-
Melatih daya ingat dan konsentrasi
audiens
-
Mengembangkan daya imajinasi audiens
2.
Memiliki Struktur yang Jelas dan Mudah Dimengerti
Dalam sebuah cerita biasanya
memiliki paling tidak tiga plot penting seperti orientation,
complication, dan resolution. Dengan
begini cerita akan mengalir dengan jelas.
Naskah storytelling atau dalam Bahasa Inggris
bisa disebut dengan narrative text. Bedanya ada pada bagaimana cara Anda membawakan
cerita tersebut. Agar menjadi sebuah cerita yang menarik tentu saja harus
memiliki informasi what, who, where, dan when
yang biasanya ada dalam paragraph pertama yaitu orientation. Kemudian
berkembang menjadi complication yang berisi tentang cerita inti atau
permasalahan yang dihadapi.
Terakhir ada alur resolution yang berisi
tentang bagaimana cerita tersebut berakhir. Apakah cerita tersebut berakhir
dengan senang, sedih, atau menggantung.
3. Memiliki
Keahlian Khusus
Agar storytelling yang Anda bawakan menarik audiens, tentu saja
Anda harus memiliki enam kemampuan ini.
a.
Kontak mata
Lakukan
kontak mata dengan audiens agar Anda bisa lebih menjiwai cerita tersebut.
Selain itu, audiens juga akan lebih mudah masuk ke dalam ceritanya.
b.
Mimik wajah
Tampilkan
mimik wajah sesuai dengan cerita Anda, jika cerita sedang dalam situasi sedih,
tampilkan muka sesedih mungkin, begitu pun saat gembira, bingung, atau takut.
c.
Gerak tubuh
d.
Suara
e.
Tempo
f. Alat peraga
4.
Mampu Mengajak Audiens Berimajinasi
Menurut beberapa orang, dalam
mendongeng yang paling sulit adalah bagaimana caranya mengajak audiens bisa
berimajinasi dan masuk ke dalam suasana cerita yang Kita bawakan.
Inilah waktu yang tepat untuk Anda
menciptakan gambaran, melalui tindakan, gerakan tubuh, dan juga ekspresi wajah
agar pendengar mampu mengvisualisasikannya dalam pikiran dan semakin tertarik
dengan cerita yang Anda bawakan.
5.
Lebih Interaktif
Storytelling
adalah hal yang membutuhkan interaksi dua arah. Jadi sudah semestinya Anda
sebagai pendongeng harus bisa memancing agar audiens bisa berinteraksi dengan
Anda.
Memang sedikit rumit, bisa membuat
Anda sedikit kerepotan karena bisa saja nantinya cerita Anda disela dengan beberapa
pertanyaan dari audiens. Lupa dengan alur cerita kemungkinan bisa terjadi.
Namun, untuk mendapatkan perform yang
bagus bukankah Anda harus siap dengan segala risiko?
Jadi, jangan lupa untuk selalu
interaktif dengan audiens dan bangun rasa penasaran mereka agar mereka bisa
lebih aktif bertanya pada Anda dan tertarik dengan ceritanya.
Jadi bagaimana? Sudah siap menerapkan lima rahasia
di atas? Dengan menerapkan kelimanya, Anda pasti terkejut dengan hasil yang
Anda dapatkan. Selamat mencoba dan semoga bermanfaat ya.
Referensi: https://www.bahasaenglish.com/572/5-rahasia-mengapa-storytelling-mampu-menarik-perhatian-audiens